Thursday, July 9, 2009

DAKWAH KEMARIN, HARI INI DAN ESOK HARI


Menjadi catatan bagi kita hari ini bahwasanya arah gerak kedepan menentukan sikap kita terhadap segala sesuatu yang terjadi pada hari ini. Ketika kita memasuki sebuah masa dan setelah masa itu berakhir dan berganti dengan masa yang lain tentunya dengan segala dinamika yang ada didalamnya, maka secara sadar maupun tidak kita akan mencoba untuk menyesuakan diri dan menjadi bagian dari dinamika itu. Tidak bisa kita punkiri, hari ini kita memasuki sebuah era baru dimana gerakan dakwah dimuka bumi harus bisa menyesuaikan diri. Agar ketercapaian tujuan yaitu tegaknya islam dimuka bumi dapat kita raih.

Setelah Rezim Soekarno Runtuh, mulailah kita memasuki masa orde baru yang berkuasa hingga 32 tahun lamanya dan selama Itu pula rezim ini berkuasa secara otoriter dinegeri ini. Dunia Islam pada waktu itu kembali ditekan karena penguaasa yang ada pada saat itu menyadari bahwa islam memiliki kekuatan yang sangat besar untuk bangkit dan memberika perlawan sehingga mereka sebisa mungkin membatasi pergerakan umat islam pada waktu itu. Masa-masa itu menjadi masa-masa yang sulit bagi kaum muslimin untuk bisa menyesuaikan diri agar islam tetap bisa eksis dimuka bumi. Tantangan yang dihadapi pada saat itu sangatlah besar. tidak ubahnya dulu ketika awal permulaan munculnya islam di jazirah arab. Namun tanpa peduli apa yang akan dilakukan para penguasa pada saat itu dakwah tetap saja mengakar dari rumah-kerumah sampai pada akhirnnya masa-masa yang sulit itu akhirnya berada di ujung lorong waktu. Dan kini kita memasuki era baru dimana Islam dengan bebas menyebar luas keseluruh penjuru dunia sebagai manifestasi dari adanya nilai-nilai demokrasi yang ada pada saat ini.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang menganut paham demokrasi. Namun sayang kemana negeri ini menganut paham demokrasi sangatlah tidak jelas. Amerika saja yang dikatakan sebagai Negara paling demokratis tidak seperti itu dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia bisa dikatakan berada diluar hakikat demokrasi yang sebenarnya. Mengatasnamakan kebebasan karena negeri ini adalah Negara demokrasi, semua orang kini bebas melakukan apapun yang dikehendaki asalkan ada paying hukum yang melindungi. Kalau pun tidak ada maka tetapsaja dengan alasan kebebasan yang kebablasan mereka mencoba untuk membenarkan perbuatan keji yang mereka lakukan.

Ketika kita berbicara masalah demokrasi maka setiap orang memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu. Hal ini tentu saja menjadi sebuah peluang bagi umat islam untuk menjalankan kegiatan keagamaan dan mensyiarkan nilai-nilai islam keseluruh penjuru tanah air. Namun perlu kita ingat bahwasanya kejahiliyahan dengan bebas pula menyebar diseantero jagat karena ketika kita berbicara mengenai demokrasi maka yang kita bicarakan adalah bukan sekedar benar atau salah, melainkan legal atau tidak seperti yang dikatakan aniss mata dalam bukunya menikmati demokrasi dan itulah hakikat demokrasi yang kita pahami saat ini. Hal yang benar bisa menjadi salah ketika hal tersebut dilarang sedangkan suatu hal yang salah bisa dianggap benar ketika itu memang legal dan diatur didalam perundang-undangan. Untuk itulah memasuki era baru hari ini kita memulai untuk mengambil peranan sebagai pemangku kebijakan di Negeri ini untuk mengembalikan hakikat demokrasi kedalam Sifat dasarnya dan melegalkan hal-hal yang kita yakini kebenarannya. Tidaklah mengherankan apabila bermunculan partai-partai islam yang mencoba untuk ikut berpartisipasi dalam kancah politik karena mereka menyadari bahwasanya hari ini dakwah ditataran parlemen atau pemerintahan sama pentingnya dengan dakwah ditataran masyarakat umum. Kita tidak menginginkan regulasi yang dihasilkan oleh para pejabat pemerintahan justru kembali mengekang hak-hak rakyat untuk memeluk islam dengan teguh, tetapi yang kita harapkan adalah bagaimana dengan peraturan itu Islam semakin bersinar dimuka bumi dan kemungkaran semakin meredup seperti kegelapan.

Setiap masa memang ada waktunya. Kapan kita akan memasuki masa baru dan kapan itu akan berakhir kita tidak pernah tahu. Tapi yang jelas bahwa yang hak dan batil akan senantiasa mengiringi masa-masa itu danTinggal bagaimana kita menyikapi permasalahan itu

Oleh: Misbahurrohim

No comments:

Post a Comment