Thursday, March 17, 2011

HUJAN DI HARI KE DELAPAN

Aku menunggu hujan di hari kedelapan

Ingin kutitipkan sesuatu pada titik-titik embun yang ia bawa

Disetiap titik aku tuliskan beberapa rasa

Aku pun membiarkan ia mengantarkannya kesamudra luas

Tempat semua rasa bercampur dan bermuara



Di hari kedelapan pun aku menunggu hujan

Aku membiarkan ia membasahi setiap sela-sela jari dan sela pori-pori

Menjadikan semua yang kotor tersucikan

Esok mungkin aku akan mengajaknya berkeliling

Berlari-lari memintanya membasahi setiap yang kering



Kini aku mulai menulis diudara pada permukaan atom-atom kecil yang ringan beterbangan

Angin membawa mereka ke setiap rerumputan memberikan kabar

Namun mereka tidak peduli, begitu pun dengan tanah, bebatuan dan gembala di padang ilalang

Karena mereka pun menunggu hujan di hari kedelapan

Mudah-mudahan angin membaw kabar itu pada dzat yang menurunkan hujan di hari kedelapan



Rumah, 6 Maret 2011



Misbahurrohim Al-Azzam

No comments:

Post a Comment