Thursday, July 1, 2010

Menembus Batas Uji

Oleh : Misbahurrohim
Selama dalam hidupnya seorang manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya ujian karena pada hakikatnya apa yang ada dalam diri kita merupakan bagian yang Allah berikan untuk menguji setiap insan. Waktu, tenaga, pikiran harta bahkan anak dan istri kita menjadi salah satu bagian dari ujan itu. Sering kita berpikir bahwa ujian itu identik dengan kesempitan kesusahan dan penderitaan. Padahal kelapangan Rizky, kelapangan waktu dan tubuh yang sehat bisa menjadi salah satu ujian dalam hidup kita, hanya saja kita tidak pernah menyadari akan hal itu. Oleh karena itu jangan kita terlalu cepat menunjukan ekspresi kebahagiaan ketika kita mendapatkan semuaitu karena siapa tahu kita sedang di uji dan bisa jadi ujian itu adalah bentukan lain dari siksaan.
Hal yang terpenting yang harus kita ingat adalah bahwa ujian itu tidak pernah dibebankan kepada setiap makhluk yang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi ujian tersebut. Artinya setiap persoalan yang kita hadapi pasti bisa dilewati. Hanya saja persoalannya adalah apakah kita memahami potensi yang kita miliki atau tidak sehingga persoalan yang muncul bisa kita atasi.
Mungkin kita sudah sering melihat bahwa begitu banyak orang yang terjatuh tetapi tidak pernah bisa untuk bangkit. Terpuruk dan terseok – seok ketika ingin berdiri dan akhirnya jatuh kembali. Kebanyakan dari mereka memilih untuk pasrah dan berserah diri tanpa melihat sudah seberapa besar potensi yang mereka miliki digunakan untuk beraksi. Tidak sedikit yang berujung pada kegelisahan dan kegilaan masal serta mendadak hilang ingatan atau bahkan banyak juga diantara mereka berakhir pada kematian sebelum jadwal kematian yang sebenarnya datang.
Sekali lagi kita berbicara tentang optimalisasi diri untuk bangkit dan keluar dari keadaan yang tidak pasti. Kegagalan yang kita alami ketika menghadapi sebuah permasalahan bukan dikarenakan begitu beratnya persoalan itu untuk diatasi tapi karena usaha yang kita lakukan dan proses yang kita jalani tidak pernah kita evaluasi. Mungkin ada banyak hal yang belum kita lakukan sehingga kegagalan demi kegagalan datang dan tidak pernah terganti padahal ujian itu menuntut kita untuk mengeluarkan hampir seluruh cadangan energi yang kita miliki. Pengorbanan, kesungguhan atau azzam yang kuat menjadi beberapa kata kunci yang sudah pasti.
Ketika kita dilahirkan kedunia maka Allah pun telah memilihkan takdir kehidupan yang akan kita jalani tetapi baik atau tidaknya pilihan itu begantung pada upaya yang kita lakukan dan kita perbuat. Maka dari itu jadilah seorang manusia yang mampu untuk menggali potensi dan melintasi batas-batas diri yang kita buat sendiri. (Pondok ceria, Selas 11 Mei 2009)

No comments:

Post a Comment